Jumat, 12 Desember 2008

Janji Awan Kecil
Sumber : Kompas Anak
Hari ini langit tampak cerah, awan berarak menghias angkasa. Awan Kecil berarak kesana-kemari mengikuti angin yang menerpa tubuhnya yang kecil.
Tiba-tiba, awan yang lebih besar datang menghampiri, namanya Paman Angin. Mereka berbincang–bincang. Awan kecil bercerita kalau ia ingin bergerak bebas seperti Paman Angin. Pamannya bisa membantu. Tapi, ia harus berjanji tidak terbang terlalu tinggi. Ia lalu meniupkan angin ke arah awan kecil.

Rupanya ia melupakan janjinya. Ia terbang menuju Negeri Atas Langit. Tiba-tiba tampak seberkas cahaya, karena penasaran ia mencari tahu sumber cahaya itu. Tanpa sadar ia sudah terbang terlalu jauh. Ia ingat kakaknya pernah bercerita, di negeri itu tinggal awan gelap yang besar. Ia punya pengawal namanya Halilintar. Tugasnya menghalau awan-awan agar menjauhi tempat tinggalnya.

“Ng… Paman aku tersesat!” katanya mengiba.” Tunggu di sini. Mungkin tuanku Awan Gelap bisa membantumu!” kata Halilintar. Lalu datanglah Awan Gelap. Ia akan membawanya pulang. Tapi, sebelumnya ia menjelaskan kalau cahaya warna-warni itu adalah pelangi yang muncul setelah hujan. Jika tertutup awan, maka manusia tidak akan bisa untuk melihat pelangi itu. Lalu Awan gelap pun meniupnya kembali turun. Sesampainya Awan Kecil di dekat Paman Angin, ia langsung minta maaf dan menjelaskan kejadian yang menimpanya pada Paman Angin. Paman Angin memaafkannya.

Pelangi yang muncul setelah hujan turun selalu mengingatkan Awan Kecil akan pengalamannya di Negeri Atas Langit. Jika pelangi muncul, ia berusaha mengingat-ingat janji apa yang belum ditepatinya. Ia tak ingin kejadian itu menimpanya kembali.
Sejak saat itu, ia selalu berusaha untuk menepati janji yang telah diucapkannya.

Urutan peristiwa : Awan Kecil bertemu Paman Angin
Ia menceritakan keinginannya untuk bisa bergerak bebas.
Ia tersesat di Negri Atas Langit.
Kemunculan pelangi mengingatkannya pada jalan pulang.

Tokoh
Awan Kecil : Nakal, ingkar janji.
Paman Angin : Baik hati, pemaaf, suka menolong.
Awan Gelap : Suka membantu, tegas
Halilintar : Tegas.

Sabtu, 06 Desember 2008

SURAT RESMI


Surat adalah bentuk komunikasi tertulis yang disampaikan untuk tujuan tertentu.
Berdasarkan bentuk dan tujuannya, secara umum surat dibedakan atas:
1. Surat pribadi
2. Surat resmi/dinas
3. Surat niaga/perdagangan

Surat resmi adalah surat yang disampaikan oleh suatu instansi/lembaga kepada seseorang atau lembaga/instansi lainnya.

Bagian-bagian surat resmi:
1. Kepala/kop surat, terdiri dari
o nama instansi/lembaga, ditulis dengan huruf kapital/huruf besar
o alamat instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil
o logo instansi/lembaga
2. Nomor surat, yakni urutan surat yang dikirimkan
3. Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan selain surat
4. Hal, berupa garis besar isi surat
5. Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)
6. Alamat yang dituju (jangan gunakan kata kepada)
7. Pembuka/salam pembuka (di akhiri tanda koma)
8. Isi surat
o Uraian isi berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya ditulis dengan
huruf kecil, terkecuali penulisan berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
haruslah menyesuaikan.
9. Penutup surat
10. Penutup surat, berisi
o - salam penutup
o - jabatan
o - tanda tangan
o - nama (biasanya disertai Nomor Induk Pegawai atau NIP)
11. Tembusan surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu
kegiatan


***
Surat Resmi/ dinas :

RUKUN TETANGGA RT 19/ RW 02
KELURAHAN JATIBENING
KECAMATAN MEKARSARI
KOTAMADYA JAKARTA SELATAN
===============================================================


Nomor : 005/UA/022008 Jakarta, 12 Februari 2008
Lampiran : -
Perihal : Undangan Arisan


Kepada yth.
Bpk Yusuf
Jl. Mawar Indah 19 No. 3
Tebet, Jakarta Selatan


Assalamu’allaiku wr.wb

Dalam rangka mempererat tali silaturahim, kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara/ Saudari untuk menghadiri Arisan RT yang Insya Allah akan dilaksanakan pada:

Hari : Minggu
Tanggal : 14 Februari 2008
Pukul : 08.00 – 09.30 WIB
Tempat : Musholla Darul Hikmah

Atas kehadiran dan partisipasinya, kami mengucapkan terimakasih.

Wassalamu’allaikum wr.wb

Ketua RT 19/RW 02
Kelurahan Jati Bening




Andi Subandi
Surat Pribadi :
Sahabat yang kurindukan Jakarta,29 Juli 2008
Allya
Di rumah


Assalamu’alaikum wr. wb,

Halo Allya, apa kabar? Baik-baik, bukan? Syukurlah, aku berharap kamu dalam keadaan baik-baik saja. Aku di Jakarta dalam keadaan sehat-sehat.

Allya, entah kenapa aku rindu sekali padamu! Padahal kita baru berpisah sekitar dua minggu. Tapi, terasa setahun untukku!.Aku kangen sekali padamu. Aku harap, itu juga yang sedang kau pikirkan tentangku.

Kadang-kadang aku membayangkan ketika kita masih di SD dulu. Hal terakhir kali yang aku ingat, waktu kita sedang berolahraga. Hari itu tepatnya
Senin, 21 Januari 2008. Kamu masih inget enggak kejadian apa yang terjadi hari itu? Kalau kamu enggak inget, biar aku yang mengingatkan kamu!

Kalau enggak salah, waktu itu kita mendapat musibah “sengatan tawon” gara-gara sarang tawon di atas pohon kelapa dilempari batu oleh siswa kelas 6b.
Wah, itu hari yang menyedihkan. Tapi, itu merupakan kenangan yang tak ternilai harganya!

Sekarang kita sudah terpencar-pencar. Masing-masing siswa melanjutkan sekolah di SMP pilihan mereka. Ingin rasanya kutumpahkan semua rasa kangenku padamu lewat surat ini. Andaikan kamu berada di sampingku sekarang, aku akan merasa sangat bahagia.

Allya, sering-sering reunian ya! Dan jangan pernah lupakan aku! Jangan lupakan semua kenangan yang t’lah kita ukir bersama di hati kita! Selamat mengejar cita-cita!

Allya, mungkin cukup sekian yang bisa aku sampaikan padamu. Mudah-mudahan kita dapat berkumpul lagi seperti dulu dan melepaskan semua rindu. Jangan lupa dibalas ya!. Akan kutunggu slalu balasan surat darimu.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Sahabat yang merindukanmu,




Niken Rahadiani Maheswari
Membaca memindai :
- Takwa
- Fakir
- Rasul
- Berdoa
Sambut Ramadhan


Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, kita harus mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin. Agar puasa kita tidak menjadi hal yang sia-sia. Salah satu caranya, kita harus meningkatkan iman dan takwa. Agar semua amal ibadah yang kita perbuat selama bulan suci Ramadhan, dapat berbuah pahala dan tidak sia-sia.
Salah satu cara mencapai kenikmatan puasa dan mendapat keridhoan Allah adalah dengan bersedekah dan berzakat. Orang-orang yang mempunyai rezeki lebih wajib menyisihkan sebagian hartanya untuk dibagikan kepada orang-orang yang tidak mampu seperti fakir dan miskin. Tentu saja, berzakat itu tidak boleh mengharapkan imbalan dari orang lain. Tidak boleh sombong dan pamrih.
Rasulullah SAW , menganjurkan agar kita berbuat kebaikan dengan tulus hati dan ikhlas. Beliau juga menegaskan bahwa kita tidak boleh mengharapkan imbalan apapun dari orang lain setelah berbuat kebaikan. Kecuali, mengharapkan pahala dan keridhoan Allah Swt (bagi para "pemula" jika bisa, hindari).
Dalam menghadapi bulan suci Ramadhan ini, kita harus mempersiapkan kesehatan jasmani dan rohani. Bulan suci Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan pengampunan. Dan pada malam Laulatul Qadar, semua doa yang kita panjatkan kepada-Nya, akan dikabulkan semua. Sungguh malam yang mulia. malaikat turun ke Bumi dan menghadirkan kedamaian pada kehidupan di Bumi. maka, pada malam Lailatul Qadar itu, berbanyaklah kamu berdoa pada-Nya, agar semua keinginanmu dapat tercapai dan kehidupanmu penuh kedamaian, tentam, dan sejahtera. Tidak hanya di Bumi, di Akhiratpun kamu akan mendapat kemudahan. Dan insya Allah, ruhmu akan ditiupkan kedalam syurga. Jangan lewatkan kesempatan itu.

Pantun itu...

Pantun adalah bentuk puisi yang terdiri atas empat baris yang bersajak berselisih dua-dua (pola ab-ab bukan a-b-b-a atau a-a-b-b), dan biasanya, tiap baris terdiri atas empat perkataan. Dua baris pertama disebut sampiran (pembayang), sedangkan dua baris berikutnya disebut isi pantun. Sampiran sebagai banyangan isi pantun.
Pantun merupakan jenis sastra lisan yang paling populer. Penggunaannya hampir merata di setiap kalangan. Dalam praktiknya, pantun ini dibedakan ke dalam beberapa jenis yaitu: Pantun Nasihat, Pantun Berkasih Sayang, Pantun Suasana Hati, Pantun Pembangkit Semangat, Pantun Kerendahan Hati, Pantun Pujian, Pantun Teka-teki, Pantun Terhadap Perempuan, dan Pantun jenaka.
Pantun juga berfungsi sebagai bentuk interaksi yang saling berbalas, baik itu dilakukan pada situasi formal maupun informal. Adapun beberapa jenis pantun dan contoh-contohnya antara lain berupa: Pantun Nasihat
Pantun Nasihat agama
Pantun Nasihat adat
Pantun Berkasih Sayang
Pantun Berkenalan
Pantun Saling Berjanji
Pantun Perceraian/Perpisahan
Pantun Memendam Rindu
Pantun Putus Cinta
Pantun Kasih Tak Sampai
Pantun Berangan
Pantun Suasana Hati
Pantun Sukacita
Pantun Dukacita
Pantun Pembangkit Semangat
Pantun Pembangkit Semangat Etika
Pantun Pembangkit Keberanian
Pantun Pembangkit Semangat Hidup
Pantun Kerendahan Hati
Pantun Kerendahan Hati pada Ilmu Pengetahuan
Pantun Kerendahan Hati pada Harta
Pantun Pujian
Pantun Pujian Kepada Allah
Pantun Pujian Kepada Muhammad
Pantun Pujian Kepada Orang Tua
Pantun Pujian Kepada Pemimpin
Pantun Teka-Teki
Pantun Teka-Teki Alam Sekitar
Pantun Teka-Teki Perangkat Pembantu Manusia
Pantun Terhadap Perempuan
Pantun Perempuan Bersimbol Bunga
Pantun Perempuan Bersimbol Burung
Pantun Perempuan Bersimbol Warna Kulit
Pantun Perempuan Bersimbol Batu Permata
Pantun Perempuan dalam Simbol Cakrawala
Pantun Jenaka
Pantun Sindir-Menyindir
Pantun Mengolok-olok Badan
Pantun Kepandiran dan Kegagapan Diri
Pantun Kelakar Terhadap Bini
Pantun Kelakar Terhadap Laki
Pantun Kelakar Terhadap Mertua
Pantun Kelakar Terhadap Janda
Pantun Kepemimpinan :
a. Pantun Pemimpin Berpendirian Teguh
b. Pantun Pemimpin Menjadi Pelindung
c. Pantun Pemimpin Adil
d. Pantun Pemimpin Amanah


Bentuk pantun :
- Pantun 2 baris/kerat
- Pantun 4 baris/kerat
- Pantun 6 bari/kerat
- Pantun 12 baris/kerat, dan
- Pantun 30 baris/kerat

Rima pantun : ab-ab atau abc-abc dan seterusnya


Peta persebaran pantun

-SEBARAN PANTUN DI ALAM MELAYU

-SEBARAN PANTUN DI DUNIA




Contoh pantun :

Pantun nasihat
Keliling Jakarta naik motor
Berhenti sebentar beli gulai
Rajin-rajinlah kamu belajar
Agar kelak menjadi pandai

Pantun jenaka
Jalan-jalan ke Pulau Bali
bermain-main di Pantai Sanur
Betapa geli hatiku ini
Melihat kakek tidur mendengkur

Patun Muda-mudi
Selembar daun diatas baki
Terombang-ambing terkena ombak
Betapa pedih hatiku ini
Ketika cintaku akan ditolak

Pantun-anak-anak (menyenangkan)
suara terompet segera ditiupkan
Gemuruhpun membahana tawa
Gembiranya menyambut 17 Agustus-an
berbagai lomba ada disana

Pantun anak-anak (menyedihkan)
Sinar cerah mentari pagi
Membuat kokok ayam bernada nyanyian
Sungguh nyeri kakiku ini
Terantuk batu di pinggir jalan

pantun Teka-teki
Aku berada di belakang kotak
Juga ada di depan kayu
Jika kamu pandai menebak
Coba kau tebak siapakah aku?
Jangan Ngerepotin Dong!!!!!
Oleh : Sri Izzati Setyo Soekarsono

Hari Minggu pagi, udaranya cerah. Sejak jam lima, sudah ada orang-orang keluar rumah untuk jalan pagi, jogging, ataupun bertamasya. Sebagian orang di kompleks Dirta pergi ke lapangan Gasibu untuk berolah raga, senam pagi, sarapan dan………… belanja!
Tapi, tak seperti itu di rumah Dirta. Padahal, keluarga Dirta dikenal sebagai keluarga yang rajin. Biasanya Minggu pagi orang-orang melihat Pak Hamid beserta istrinya bersantai di teras rumah, atau berkebun. Dirta juga selalu bersepeda dengan teman-temannya, atau pergi bersama ke Gasibu. Tapi, hari ini tidak. Kenapa, ya………?
Olala! Dirta lagi ngambek! Ngambek-nya sampai melibatkan seisi rumah. Gara-gara celana training yang biasa ia pakai untuk olahraga tidak ketemu, Papa, Mama, Mas Aryo, dan Mbak Ovie, bahkan Bik Inah sampai kelimpugan mencarinya. Padahal yang hilang milik Dirta. Tapi, yang nyari seisi rumah!
“pokoknya harus ketemu!” seru Dirta sambil berkacak pinggang. Dirta seperti mandor kerja saja. Ia tak ikut mencari. Inilah kebiasaan jelek Dirta yang merugikan semua orang. Tapi, lebih baik ambil amannya saja. Kalau keinginannya tak terpenuhi, jangan harap melihat Dirta tersenyum atau tertawa hari ini.
“ Dir! Cuma training aja, masa harus nyari sampai begini?! Kan bisa pakai yang lain?” keluh Mbak Ovie, menegakkan lehernya karena sedari tadi memeriksa kolong lemari baju Dirta. Kadang-kadang pakaian suka jatuh dari lemari karena Dirta maniak beli baju baru, dan kadang-kadang tertendang sana-sini.
“Tapi, Dirta dan Marsya serta Ratih mau ke Gasibu pakai training yang sama,” jelas Dirta sambil mencibir. “Nah, ayo Mbak Ovie! Jangan ,malas! Cari lagi!”
“Yang malas tuh kita atau kamu sih, Dir?” sungut Mas Aryo setelah mencari di lemari handuk. Nggak ada apa-apa, Cuma handuk! Lha wong namanya juga lemari handuk!
“Iya! Kita udah nyariin ke mana-mana, kamu malah enak di sofa, males-malesan sambil nonton Dora. Pake teriak-teriak lagi! Harus ketemu, harus ketemu! Cari terus! Huh! Kamu yang malas, bukan kita!” hardik Mbak Ovie.
“Ya. Kasihan Papa tuh. Sampai-sampai nyari ke bagasi mobil. Mama apalagi! Pake nyari ke lemari bibit sayur! Kamu tuh udah ngerepotin semua orang, tapi kamu sendiri nggak mau repot!” gerutu Mas Aryo. “Udah! Mas Aryo nggak mau nyari lagi. Capek! Sini remote-nya, Mas Aryo mau nonton bola!”
Dirta merengut, merasa diusir dari sofa. Beranjaklah ia. Berjalan ke jendela, melihat Papa yang sampai mengeluarkan semuanya dari bagasi; ban serep, payung, kotak perkakas, sekardus buku bekas, karung beras, oli, dan sebagainya. Semua barang itu mau dibawa. Kardus buku dan beras mau disumbangkan ke panti asuhan. Dan rencananya Papa mau ke bengkel hari ini, ganti oli. Tapi, karena training Dirta nggak ketemu, terpaksa semua rencana itu dibatalkan dulu.
Dirta berjalan gontai ke arah kamar, menelungkup di tempat tidurnya. Eeh……… Dirta nangis!
Mendengar suara tangis, Mas Aryo dan Mbak Ovie berpandangan, lalu mendesah. Buru-buru masuk ke kamar Dirta. Mbak Ovie duduk di samping tempat tidur, Mas Aryo berdiri di ambang pintu.
“Sudah Dir, kalau nggak ketemu bukan salah Dirta, dan bukan salah kita juga. Mungkin sudah waktunya training itu hilang. Kita kan nggak pernah tau apa yang akan terjadi,” hibur Mbak Ovie.
“ Lagian, percuma juga kalau udah ketemu, Dir! Sekarang udah jam sepuluh lebih. Udah siang,udah nggak enak ke Gasibu. Udah pada bubaran mungkin. Mungkin masih ada yang jualan, tapi kan nggak enak buat makan bubur atau ketupat sayur, atau cakwe. Udah nggak anget!” tambah Mas Aryo. Salah ngomong, Mas Aryo! Dirta menangis makin keras.
“Ukh, kau sih ngomong yang nggak-nggak!” keluh Mbak Ovie, menyalahkan adik laki-lakinya.
“Memang benar, kan?!”
“Iya, tapi kita harus menghibur dia. Jangan malah manas-manasin.”
“ Emang kompor, dipanasin! Eh, ngomong-ngomong dipanasin, kayaknya Mama lagi masak sup jamur deh. Wanginya…………hmm!” Mas Aryo mengendus-endus mengikuti aroma yang melewati kamar Dirta. Mbak Ovie menggeleng-geleng.
“Ayo, Dir! Semangat! Kita makan aja sekarang. Mbak Ovie lapar! Makan tadi pagi tertunda, kan? Perutmu sebentar lagi pasti keroncongan. Ayo!” Mbak Ovie menepuk punggung Dirta, lalu melenggang keluar kamar. Dirta berbalik, wajahnya sembab. Hmm……tercium aroma sedap dari dapur. Sup jamur dan tumis jamur! Makanan favotrit Dirta. Kemudian, tercium aroma lain. Bik Inah pasti lagi masak nasi kebuli. Sarapan pagi hari ini nasi kebuli dan tumis serta sop jamur! Enak sekali!
Dirta bangkit dari tempat tidurnya. Ngambek boleh,tapi nggak boleh mogok makan. Mogok makan namanya menyiksa diri. Dalam Islam kan dilarang menyiksa diri! Makanya, Dirta tahu kalau setiap ada orang yang bunuh diri, Dirta selalu berdoa supaya orang itu diampuni dosanya. Hii…….
Mungkin Mbak Ovie dan Mas Aryo benar, pikirnya. Orang-orang sudah nggak mau nyriin lagi buatku, karena sikapku yang sok memerintah dan menjengkelkan! Keinginanaku semuanya harus terpenuhi. Tapi buktinya, Mama sudah nggak nyari lagi. Malah masak. Papa juga……tuh, kedengeran Papa lagi baca koran di teras! Bik Inah juga……… Mbak Ovie dan Mas Aryo juga!
Sambil memandang dirinya di cermin, Dirta bergumam lagi. “Hanya training saja, tak apalah,” gumamnya. “Toh, aku masih punya banyak. Marsya dan Ratih pasti mau mengerti.”
Sambil mematut diri, Dirta sadar ia masih mengenakan piyama. Dibukanya lemari, ia hendak mengambil kaos tipis. Tapi apa yang dilihatnya setelah mengambil kaos tipis?
“Haaaaa……ketemuuuuuuuu!”
Ya! dilihatnya celana training berwarna pink cerah terselip di bagian belakang lemarinya. Satu lagi kebiasaan jelek Dirta. Ia memang suka memberantaki lemari bajunya.
Tergopoh Pak dan Bu Hamid serta Mbak Ovie dan Mas Aryo masuk ke kamar Dirta, dan tersenyum masam melihat putri dan adiknya memegang celana training pink cerah di tangan!
“Nah, Dirta! Ngomong apa sekarang?” ledek Mas Aryo. Mbak Ovie menghela nafas.
“Alhamdulillah………,” ucap Mama. Papa menggeleng-geleng.
“Lain kali Dirta, simpan dengan baik barang-barangmu! Kita kelimpungan nyari sampai bagasi, eeh……… ternyata cuma keselip di lemari! Kita juga malas nyari di lemari kamu, ngeliatnya aja udah ilfil. Ilang feeling!” gerutu Mbak Ovie. Dirta cuman cengengesan.
“Huh, tadi ngambek. Monyongnya sampai lima senti! Tapi, sekarang…? Big smile! Huh!” sungut Mas Aryo. Papa tak ngomong apa-apa, hanya mengusap kepala Dirta, lalu beranjak ke meja makan. Mama kembali ke dapur, membantu Bik Inah menyelesaikan masak.
Sambil cengengesan, Dirta berjalan ke meja makan disusul Mas Aryo dan Mbak Ovie. Mbak Ovie mengatur letak lima piring, lima sendok, dan lima garpu. Piring Dirta satu-satunya yang berbeda. Gambarnya Barbie. Sendok dan garpunya juga. Terbuat dari bahan stainless steel, tapi bercorak Barbie. Dan Dirta menyadari adanya kejanggalan. Di mana sendok dan garpu miliknya?
“Mamaaaa! Papaaaa! Mbak Ovieee! Mas Aryoooo! Bik Inaaaah Mana sendok dan garpu Dirtaaa? Jangan nggak ada, cari sampai ketemuuuuu!”
Reaksi tertunda sesaat, semuanya mematung. Sampai Bik Inah keluar Dapur, mengulurkan sendok dan garpu Dirta yang masih basah.
“Ini Neng, sendok dan garpunya baru dicuci…!"serunya. Dirta menerimanya sambil cengengesan. Semua keluarga memandang kesal. “ Dirtaaaaa!”

Amanat :

Jangan merepotkan orang lain dengan apa yang sudah kita perbuat! Dan jangan menyalahkan orang lain dengn apa yang telah kita lakukan. Berusahalah semampu kita sebelum meminta bantuan kepada orang lain.


***
Lagi-lagi Mudik
Niken Rahadiani Maheswari – Kelas 7-A


Hhhh…………! Aku mendesah panjang di sofa dekat televisi. Nggak kusangka, liburan kali ini benar-benar membosankan!. ‘BeTe’ abiss! Ah……… desahku sambil sesekali meremas bantal karena jengkel.

Biasanya kalau menjelang liburan aku pasti diajak jalan-jalan oleh kedua orangtuaku. Tapi, kenapa sekarang enggak???.

“Meooong!”. Suara kucingku, si Manis, membuyarkan semua lamunanku. Hari masih berpuasa. Ah…… akhirnya, kuhabiskan saja waktuku dengan bermain dengan kucing kesayanganku.

Karena bosen setengah mati, akhirnya aku memutuskan untuk tidur. “Kriiing”!!! Dering jam weker yang menyebalkan itu telah membangunkanku dari mimpi indahku bersama pangeran negri dongeng. Ah….! Rese’ banget.

Dan begitulah aku menjalani hari-hari liburanku selama satu minggu pertama dengan penuh KEBOSANAN!

Seminggu kemudian, tepatnya 2 hari sebelum lebaran ……………
Ah………… , ini dia hari yang ditunggu-tunggu! Akhirnya, aku keluar dari rumah yang BT abiss ini! Yah.., biasalah kebiasaan kebanyakan orang menjelang lebaran pasti mudik atau pulang kampung ke kampung halaman mereka. Sama halnya denganku! Kalau aku siihh, mudiknya ke Semarang bersama ayah, ibu, dan kakakku! Bagaimana dengan kalian??. Pasti menyenangkan ya??! Kalau aku sihh, biasa saja. Sebab semua tahun dalam hidupku, sampai saat ini, kalau mudik ya…………… ke Semarang! Jadi, sudah bosan!

Hmmm, sudah sampai nih di Semarang! Aku membantu ibu menurunkan semua barang-barang koper, cemilan, buku-buku bacaan, ah! Pokoknya semuanya deh!

Setelah selesai, aku melepas letih di ruang keluarga yang 3 kali lipat lebih besar dari ruang keluarga di rumahku! Sempat tidur juga sih, tapi sebentar kok! Hanya sekitar 5-10 menit! Ternyata, di sana telah datang kedua om dan tanteku! Lalu, aku membantu kakak memasang Playstation dan bermain. Wah, seru banget! Tapi, nggak lama karena ayah melarang kami bermain PS lagi. Kami, sempat sebal dan jengkal mendengarnya. Bagaimana tidak, satu-satunya hiburan kami di rumah kakek-nenek hanyalah PS itu! Ah, mau di rumah atau di kampung halaman, sama-sama membosankan!

Kini, kami bingung ingin melakukan apa. Allahu Akbar, Allahu Akbar! Alhamdullilah, tiba saatnya berbuka puasa. “Nyam, nyam! Slurrp!”. Kuhabiskan macarroni schoottel lezat buatan nenekku dan segelas sirup jeruk dingin yang sangat menyegarkan sebagai menu pelepas lapar dan dahaga. Kami berhasil melewati satu hari lagi berpuasa menjelang lebaran Hari Raya Idul Fitri! Berarti, tinggal 1 hari lagi.

Setelah semua siap, kami melaksanakan sholat maghrib berjamaah. Lalu berkumpul di ruang keluarga. Ya… , sekedar refreshing sekaligus silaturahim bersama keluarga. Tapi, namanya juga obrolan orang dewasa jadi sedikit membosankan bagi anak-anak. Lalu, aku memutuskan untuk menonton televisi, deh.

Bangun De’, bangun! Aduh suara yang sangat mengganggu bergaung di telingaku bagai suara singa yang sedang mengaum, mengagetkanku. Astagfirullah al adzim! Aku lupa, gara-gara ketiduran, semalam aku lupa shalat Isya!. Dan sekarang telah masuk waktu sahur di Semarang. Nyam, nyam! Menu makan sahur nenek memang terasa paling passssss di lidah! Tak terasa telah masuk waktu imsak. Setelah adzan Subuh bergema, kami melaksanakan shalat subuh berjamaah.

Lalu, kami menyibukkan diri dengan pekerjaan masing-masing. Ayah mencuci mobil, kedua om dan tanteku pergi ke Java Mall untuk berbelanja menu buka puasa karena persediaan makanan di rumah, mulai menipis. Kakak tidur-tiduran di kamar sampai akhirnya,………… ketiduran beneran deh! Kakek, menonton TV di ruang keluarga, dan nenek menyibukkan diri dengan memasak di dapur. Sedangkan aku ikut om dan tante berbelanja ke Java Mall. Di sana, kami membeli macarroni, daging sapi steak asap, sayuran seperti worteldan brokoli, lalu keju, kornet, garam dapur, kentang goreng, ketupat, buncis, santan, ayam,tahu dan bahan- bahan lain untuk membuat menu makanan buka puasa dan lebaran. Wah, asyik banget nih!

Hmmph……… aroma sedap tercium dari dapur nenek. Macarroni vegetable ! Aromanya jelas menggambarkan ciri khas makanan itu. Seketika itu juga aroma lezat menggoda iman datang, membawa berita bahwa daging sapi barbeque steak yang super lezat di halaman belakang telah matang. Waw! Hampir saja aku berniat melahap semua makanan itu. Tapi, ingat, masih puasa!

Malam tiba, aku melahap habis barberque-ku. Sayup-sayup, terdengar suara takbiran menandakan akan datangnya Hari Raya Idul Fitri.

Hari esok tiba. Pukul 3 pagi, aku dibangunkan oleh ibu dan disuruh mandi dengan segera lalu pukul 6, kami melaksanakan shalat Ied di Masjid. Suasana sangat ramai. Setelah shalat Ied kami melanjutkan berkeliling ke rumah kerabat kami untuk bersillaturahim dan pastinya……… makan-makan!

Besoknya kami beziarah ke makan eyang dan budeku. Lalu berjalan-jalan keliling kota Semarang. Ah, lumayan menyenangkan tapi, agak bosen nih.

Esok hari, aku bersama tante dan omku jalan-jalan ke Masjid Agung. Masjidnya indah dan super megah. Wow, dalam komplek masjid tersebut ada perpustakaannya lho!. Bukunya tertata rapi! Perpustakaannya besar, bersih, indah, sejuk dan wangi! Wah, benar-benar perjalanan yang menyenangkan!

Malamnya, pukul 24.00, tanteku mengajak ibu makan nasi goreng babat yang terkenal di kota Semarang. Tentunya ibu tidak menolak! Jadi, kami semua keluar rumah untuk mencari nasi goreng babat. Kami kembali ke rumah sekitar pukul 02.25 dini hari.

Tak terasa, lusa aku telah kembali ke sekolah. Dan sudah saatnya aku meninggalkan kota Semarang. Pagi itu, aku dibangunkan pukul 04.00. Dan aku segera mandi. Hiyy…… dingin! Pukul 08.00, kami berpamitan dan pulang ke Jakarta.

Pengalaman yang nngg……… menyenangkan tapi cukup membosankan juga ya?! He……… , cukup sekian pengalaman yang dapat kuceritakan pada kalian! Sampai bertemu kembali!

***

Cara membaca cerpen yang BAIK!!!!!

Dalam membawakan cerita, kan enggak enak dong, kalau kamu nervous. Akhir-akhirnya yang dengerin juga bosen. Nah, berikut ini adalah tips-tips untuk membacakan cerita yang enak didengar. Mudah-mudahan berguna, ya... selamat mencoba!!!


Cara Membaca Cerpen yang Baik:

1. Hilangkan rasa malumu dan tak perlu ragu atau takut.

2. Ciptakan suasana hening dan tenang namun tidak membuatmu tegang.

3. Usahakan agar kamu bukan menghafal teks, melainkan mengerti dan memahami inti dari
teks tersebut.

4. Vokal dan intonasi suara harus tepat dan disesuaikan dengan keadaan yang digambarkan
dalam cerita tersebut.

5. Bahasa yang digunakan jangan terlalu formal

6. Gayamu jangan terlalu kaku. Harus lincah namun juga jangan berlebihan. Sesuaikan dengan
cerita dalam teks tersebut.

7. Perhatikan tanda baca.

8. Mimik atau ekspresi wajah disesuaikan dengan gambaran peristiwa yang terjadi dalam teks
tersebut.

9. Sesekali lakukan kontak mata dengan pendengar. Jangan terlalu terpacu pada teks.

10. Biasakan mengucapkan salam sebelum dan sesudah membaca cerita tersebut.

11. Suara harus keras dan lantang.

12. Usahakan agar pendengar mengerti apa yang kamu ceritakan.

INGIN LIHAT POSTING LEBIH BANYAK????

Apabila anda ingin melihat lebih banyak posting lagi, silahkan klik POSTING LAMA pada bagian bawah halaman. Disitu, anda akan menemukan lebih banyak posting lagi.

Dialog Bertelepon

Tugas Bahasa Indonesia
Praktek Bertelepon

Ade : “Assalaamu’allaikum! Bisa bicara dengan Niken?”
Niken : “Wa’alaikumussalaam! Ya, ini saya sendiri. Ini dari siapa ya?”
Ade : “Saya Ade.”
Niken : “Oh, ada perlu apa, Ade?”
Ade : “Boleh aku mengganggumu sebentar?”
Niken : “Tentu!”
Tuuut…tut…tut (ada telepon masuk)

Niken : “Sebentar ya, De! Ada telpon masuk.”
Aulia : “ Assalaamu’alaikum, ini Niken?”
Niken : “Wa’alaikumussalaam! Ya, ini Niken!”
Aulia : “Niken, ini aku, Aulia.”
Niken : “Ada apa Aulia?”
Aulia : “Aku mau menanyakan tugas Matematika minggu lalu. Catatanku hilang!”
Niken : “Wah, kebetulan sekali! Ade sedang menanyakannya juga.”
Ade : “Niken, kamu sedang berbicara dengan siapa?”
Niken : “Ini, aku sedang berbicara dengan Aulia! Dia juga menanyakan tugas Matematika
minggu lalu!. Baiklah! Ade, Aulia, simak ini baik-baik!”
Niken : “Kita disuruh mengerjakan buku paket Matematika halaman 110 nomor 1
sampai 20, nomor yang ganjil saja. Sedangkan halaman 111 nomor 21 sampai 30
dikerjakan nomor genapnya saja! Soal dikerjakan di kertas HVS. O, ya. Jangan lupa
menuliskan cara pengerjaannya secara lengkap. Kenapa kamu menanyakan ini, De?”
Ade : “Karena waktu tugas itu diberikan, aku sakit demam. Jadi waktu itu aku izin tidak
masuk ke sekolah!”
Niken : “Oh iya, aku ingat. Kalau kamu Aulia?”
Aulia : “Aku pergi ke rumah nenek menjenguk eyang yang sedang sakit!”
Niken : “Oh, semoga nenekmu cepat sembuh ya, Aulia! Ada lagi Ade, Aulia?”
Ade& : “Terimakasih, Ken, sudah cukup. Sekali lagi terimakasih atas informasinya, Aulia Ken! Assaalaamu’alaikum!”
Niken : “Sama-sama, Ade, Aulia! Wa’alaikumussalaam!”


Inti Pembicaraan :
Ade dan Aulia bermaksud menanyakan PR Matematika minggu lalu kepada Niken, karena pada waktu tugas tersebut diberikan, Ade tidak masuk kelas karena sakit, sedangkan Aulia kehilangan catatan tugas-tugasnya.

Komplotan Penjual Batu Akik karya: Fahri Asiza

Dayak, Nano, Faldi, dan Faisal adalah sahabat baik. Dayak adalah anak yang pintar. Ia jago matematika. Di ujung jalan depan sekolah mereka, terdapat sebuah warung soto milik Yu Sumi. Yu Sumi tertipu membeli sebuah batu akik seharga ratusan ribu rupiah oleh komplotan penjual batu akik Wak Gumo yang melakukan penyamaran, menjarah dari satu lingkungan ke lingkungan lain untuk menglabui masyarakat. Komplotan ini ternyata dipimpin oleh Mas Helmi, teman baru Dayak. Di berpura-pura menjadi teman Dayak untuk mengorek keterangan dari Dayak karna sebenarnya ia merasa jengkel sebab Dayak menggagalkan semua rencana jahat mereka selama ini. Namun, ia merahasiakan identitasnya, sebab ia tak mau tertangkap polisi agr ia dapatmembentuk jaringan komplotan lagi apabila jaringan komplotan penjual batu akik tersebut dihentikan polisi.

kemudian menyusul Mbak Rukem, Bu Anita, dan Mbak Marni. Mereka adalah tetangga Dayak. Mereka tertipu juga!. Faldi dan Nanopun hampir tertipu oleh komplotan tersebut dengan motif menjual air bermantra yang menjadikan tubuh kebal terhadap senjata tajam. Dayak tidak percaya dengan semua itu dan bertekad melacak jejak para penipu tersebut. Namun, ternyata gerak-geriknya sudah diketahui. Nanopun diculik. Dalam usaha pencarian Nano, Mas Helmi beberapakali mencoba menyesatkan penyelidikan Dayak untuk meguak kasus penipuan oleh komplotan tersebut. Namu, beruntung mas Helmi tidak mengetahui bahwa Marsella, teman Dayak, telah memberikan informasi yang berharga tentang rencana penipuan mereka berikutnya.

Dayak mencoba menjebak Mas Helmi dengan cara mempertemukannya dengan Yu Sumi dalam pertemuan yang sangat tiba-tiba dan tanpa diduga sedikitpun olehnya. Dengan cara seperti itu, dia tidak akan bisa mengelak dari kenyataan bahwa ia telah berbuat kejahatan yang telah banyak meresahkan masyarakat dan Dayak dapat dengan mudah menyerahkannya pada pihak yang berwajib.

berkat tekad dan usaha Dayak beserta teman-temannya untuk menangkap komplotan penjual batu akik tersebut, akhirnya Nano bisa dibebaskan, sedangkan komplotan tersebut beserta pemimpinnya ditangkap polisi.


Karakter yang disukai

Karakter yang disukai

Dayak ( sebagai tokoh utama)

Alasan

Karena selain menunjukkan rasa setiakawan pada sahabatnya, ia juga menunjukan rasa sosial yang tinggi untuk membantu sesama manusia yang mengalami musibah tanpa pamrih. Dia juga seorang anak pemberani, tidak pernah putus asa, terus mencoba, rajin, cerdik, pintar, sholeh, sopan, dan santun.

Yang saya lakukan dengan karakter agar cerita lebih menarik

Karakter Dayak terasa terlalu sempurna. Selain kelebihan-kelebihan dalam perilakunya, diceritakan bahwa Dayak otaknya juga encer, ditunjukkan dengan kepintarannya mengerjakan soal matematika. Dayak jadi tampak seperti manusia super, tanpa cacat. Saya akan membuat karakter Dayak lebih manusiawi, agar cerita bisa berjalan lebih wajar.

Jumat, 05 Desember 2008

Tragedi Sengatan 7aW0n...!!

Aku masih ingat kejadian itu. Hari senin, 21 Januari 2008. Aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Seperti biasa, kusiapkan semua buku-buku pelajaran yang akan dibawa ke sekolah. Aku harus sarapan, agar kuat menjalani aktivitas hari ini. Apalagi, hari ini diadakan kegiatan olahraga dan upacara. Mmm..., Let's go!!!
Brremm...brremm...!!! Dan itulah aku. Melesat dengan harapan agar aktivitas hari itu berjalan dengan lancar. Setibanya di sekolah, akupun masih harus menunggu bel tanda masuk sekolah berbunyi. Ya, ampuunnn... bosen banget!! Sambil menunggu, aku mengobrol dengan teman-teman kelasku.
Ah... setelah sekitar 30 menit menunggu, akhirnya bel tanda masuk sekolah berbunyi. Kami, segera berbaris dilapangan untuk melaksanakan upacara. Pegel, banget berdiri lama-lama!
Setelah selesai melaksanakan upacara, kami, siswa-siswi kelas 6A, segera berganti pakaian untuk melaksanakan kegiatan olahraga. Namun, karna Kepala Sekolah memberi perintah agar kelas 6B ikut bergabung, ya sudah! Jadi, kami melaksanakan olahraga bersama-sama.
Sebelum olahraga dimulai, kami harus berbaris dan melaksanakan pemanasan terlebih dahulu agar badan tidak keram saat berlari. Jangan lupa berdo'a agar senantiasa dilindungi oleh Tuhan Yang maha Esa.
Biasanya, setelah melakukan pemanasan, kami berlari mengelilingi komplek sekolah yang berjarak 500 meter. Dan kami harus berlari sebanyak 3 keliling. Capek juga, ya?! Karena itu, aku memilih untuk berjalan santai bersama teman-temanku. Makanya, kami berada di urutan belakang. Tapi, bukan terbelakang, lho!!!
Sesampainya di putaran, aku dan teman-temanku melihat beberapa siswa kelas 6B berdiri di bawah pohon kelapa yang cukup tinggi dan besar sambil melemparkan batu ke arah pohon. Beberapa siswa kelas 6A juga ada disana. Namun, mereka hanya menonton saja. Aku dan salah seorang temanku sempat diam sejenak dan melihat dari jarak yang tidak terlalu jauh. "Eh... lagi pada ngapain tuh..??" Tanyaku dalam hati.
Ya, Tuhan!! Aku dan temanku melihat dengan mata kepala sendiri, salah seorang temanku di kelas 6A, bernama Dhika, tiba-tiba berlari terpontang-panting sambil berteriak-teriak. Ternyata, ia dikejar berpuluh-puluh tawon yang keluar dari saragnya. Mungkin mereka marah karena sarang mereka dilempari batu... pikirku.
Alhasil,kami siswa-siswi kelas 6A yang kebanyakan berada di barisan belakang, terkena sengatan tawon. Akupun demikian! Aku terkena dua sengatan di kaki sebelah kanan. Awalnya sih, tidak terasa. Namun, setelah beberapa menit, terasa sakit sekali. Salah satu temanku, Agassi, beruntung tidak masuk sekolah hari itu karena ada keperluan keluarga.
Rima, salah satu temanku juga terkena sengatan tawon di bagian pundaknya. Kasihan dia, di hari ulang tahunnya malah terkena sengatan tawon.
Sesampainya di kelas, kakiku mulai terasa sakit.Temanku, Dhika terbaring di lantai sambil menangis kesakitan. Bayangkan saja!! Ia menerima 32 sengatan tawon di sekujur tubuhnya!!! Kasihan sekali. Ia segera dilarikan ke rumah sakit di komplek sekolahku. Beberapa temanku yang tidak terkena sengatan tawon, ikut mengantarnya ke rumah sakit.
Ya, sempat terjadi adu mulut antara Wahyu, salah seorang temanku dan beberapa siswa lain di kelasku dengan murid-murid kelas 6B. Sebab, merekalah yang mengganggu sarang tawon tersebut dan membuat mereka marah sehingga teman-teman kami menjadi pelampiasan kemarahan tawon-tawon tersebut. Sementara, di kelas mereka hanya 3 orang yang terkena sengatan. Tapi, mereka tetap saja berkilah bahwa mereka tidak melakukan hal apapun dan sebaliknya, malah menuduh kelas kami yang melempari sarang tawon tersebut dengan batu dan membuat tawon tersebut marah.
Kebanyakan teman-temanku, menelpon orangtuanya dan memutuskan untuk istirahat di rumah atau pergi ke rumah sakit. Tapi, tidak sedikit juga yang memilih untuk tetap meneruskan pelajaran di sekolah. Termasuk aku!!! Kami dinasihati berkali-kali oleh kepala sekolah, "Makanya, jangan mengganggu makhluk hidup yang lain! Kalau kalian tidak mengganggu, otomatis mereka juga tidak akan mengganggu kalian!!!" katanya.
Selama satu jam pelajaran tersebut, kakiku terasa sakit sekali. Bahkan bengkak. Tapi, beberapa hari kemudian, semuanya kembali seperti sediakala.
Diam-diam aku berpikir bahwa kejadian itu pasti suatu saat akan menjadi kenangan yang tak ternilai harganya. Bersama seluruh teman-temanku yang mengalami kejadian tersebut.

Akhir yang Bahagia...... :-)


Bertahun-tahun lalu, di sebuah desa pedalaman Filliphina, hiduplah seorang anak perempuan bersama ibunya yang sakit-sakitan. Mereka adalah keluarga yang miskin sedang ayah dan kakak-kakaknya meninggal ketika melaut dua tahun lalu.

Lisa, nama anak perempuan itu. Umurnya baru 6 tahun. Namun sudah harus menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Ibunya dulu adalah seorang tukang roti keliling.
Pendidikannyapun tak lebih hanya lulus SMP. Namun, karna roti jualannya sangat laris, tetangganyapun mulai iri dan berniat untuk menjatuhkan nama baiknya dengan cara memfitnahnya. Maka, mulai saat itu iapun dikucilkan orang sehingga dagangannya tak pernah berhasil habis dijual. Hanya seorang nenek tua yang setia membeli roti dagangannya. Karna ia tahu bahwa penjual roti tersebut tidak bersalah.
Maka, sejak saat itu ia pun berjuang mati-matian untuk mencari pekerjaan agar ia dapat menghidupi keluarganya. Namun, karna terlalu memaksakan diri, akhirnya ia jatuh sakit. Namun, karna tidak memiliki uang, ia tak dapat memeriksakan dirinya ke dokter.
Dan mulai saat itu, anaknya lah yang menggantikan dirinya untuk bekerja demi menghidupi keluarganya. Namun, apa yang dapat dikerjakan oleh anak sekecil itu??? bekerjapun, ia tak mampu. apa yang bisa ia lakukan...?. "Maaf, nak aku tak mau mempekerjakanmu di rumahku. Apalagi, kau masih sangat kecil!!!. Kalau terjadi apa-apa pada dirimu, aku yang akan disalahkan nantinya...!!!". Begitulah selalu jawaban orang ketika Lisa bertanya Apakah ia boleh dipekerjakan dirumah"seseorang".

Malang benar nasib mereka. Namun, beruntung Lisa dipekerjakan sebagai buruh cuci di rumah seorang pengusaha beras dan digaji Rp 25.000 (dalam mata uang Indonesia) per bulannya. Walaupun gaji itu tak sebanding dengan kerja kerasnya, ia amat bersyukur dengan apa yang ia terima.
Suatu hari, saat ia pulang bekerja, ia mendapati ibunya tengah sekarat. Ia pun segera memanggil dokter. Namun, sebelum sempat ia memanggilnya, ibunya telah menghembuskan nafas terakhirya. Betapa pedih hati anak itu. Ditinggal pergi oleh kedua orangtuanya dan kakak-kakaknya. Kini, ia tinggal sendiri. Ia bingung harus berbuat apa.
Untungnya, nenektua yang dulu pernah menjadi pelanggan setia roti dagangan ibunya itu, mau mengangkat Lisa sebagai anaknya. Tahun-tahun telah berlalu. Kini, Lisa tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik jelita serta baik hati. banyak pria yang suka pada dirinya. Namun, ia sering menyendiri dan melamun, betapa inginnya ia hidup bersama ibunya dan keluarganya di surga. Lalu, iapun membuat puisi yang sampai sekarangpun masih sangat terkenal dan sering dibaca orang diseluruh dunia. Puisinya, berjudul "Tuhanku".
Ini adalah puisi yang ia buat yang berjudul "Tuhanku".
Tuhan...
Kemana lagi aku haru mencari...?
Belas kasih dan cinta murni darimu...
Tuhan...
dimana lagi, aku harus sembunyi,
dari dunia yang penuh fatamorgana ini...?
Cintaku dibalas sakit,
Kasihku dibalas pedih...
Ya, tuhan..
Berapa lama lagi semua kebohongan ini terungkap...?
Aku ingin tersenyum...
Namun, sakit telah membekap mulutku...
Aku ingin tertawa...
Namun, pedih merasuk dalam jiwa...
Aku ingin menagis...
Menangis sekeras-kerasnya, hingga air mataku habis terkuras...
Aku rindu...
Tuhan,....
Tolonglah...
Pertemukan aku dengan orang-orang yang aku cintai...
walaupun hanya satu pelukan yang dapat aku berikan...
Lalu, ia pulang ke rumah. Malam itu, ia bermimpi indah tentang keluarganya. Betapa senangnya ia. Ketika hari menjelang pagi, ia ditemukan sudah tak benyawa ditempat tidurnya. Dengan bibir tersenyum. Manis sekali. Lisa pergi menyusul keluarganya menuju dunia yang abadi.....

Rabu, 03 Desember 2008

mAaVv... Qu bWaT nAbILLa

Haii.. Nab, sorry ya, dah bohongin kamu. tadi, Qu tuh cuma pura-pura marah ma kamu... sebenernya seeh, enggak. Sorry ya.. emang gwnya aja yang cari-cari sensasi. Jadi Bikin lo "PANAS" and ngerasa bersalah. Sebenernya gw gak bermaksud begitu.. sekali lagi, sorry ya nab!!!. Sekarang, lo dah gak marah, khannnn...??? maaf, ya.. Nadoa..!!! Chowreey bangetzz... bikin hati lo jadi dongkol. Skaley lagi gw minta maaf ya...!!! daaa...

Senin, 01 Desember 2008

ULUM?? Aaaaa.................!!!

AAAWW....!! Miinggu depan gw Ulangan umum neehh..! g'mana dong?? gw kan orangnya gak grogi gitu klo mau "ngejalanin" sesuatu... . Beda sama di SD, SMP pelajarannya lebih berat. Susah...!! paling cuma 75% pelajaran yang gw kuasai di sekolah. Selebihnya...ENGGAK!. Tapi.. mau g'mana lagi?? mau gak mau harus tetep dijalanin. Ato... ngambil resiko gak nak kelas...!. Apalagi, da pejaran IPA fisika dan pengikutnya "si"-Kimia... huh, gw sebel banget..! Gw kan gak pernah gak remet klo soal Fisika aot..Kimia. Susahnya gilaaaaaa....! Tapi, mo g'mana lagi coba?? lo mau, ngorbanin nilai lo...? truss gak naek kelas?? itu, pilihan lo.. yang jelas, belajar yang getol and jangan lupa b'doa supaya dimudahkan pas ULUM nanti..! Key...

Sekarang dan Masa Lalu... bagi gw

Haiiii...pa kabar, kalian??? (ihh, garing banget ya gw) Hmm.... gw lg duduk sama kakak gw neeh. Sekarang seeh, dya dah SMA klas 2. hehe... do'ain aja biar lancar ampe' kuliah ya..!!. Mungkin waktu kalian ngeliat foto nie... kalian ngomong dalem hati ato.. lewat kata-kata.."Iihh... norak banget sih, nie foto..!" ato.. "Ihh..aneh banget sih, sumpah jelek abiss...." ato bisa aja kata-kata lain yang gak bisa gw ungkapin satu-satu. Mungkin ada beberapa yang nyenengin. Tapi, selebihnya membwat sakit hati. Asal kalian tau aja, ya... ini pertama kalinya gw pake baju SD. Dan itu membawakan suatu keindahan tersendiri aja wat gw. Gila.. betapa bangganya gw saat itu.. . Pake baju SD. Udah bukan anak TK lagi. Tapi, apa yang kita pikir waktu udah duduk di bangku SMP? "Ah.. SD aja belagu lo..!!" palingan gitu..
Tapi.. mang gini, gw kenyataannya. Foto ini yang ngingetin kmbali gw ke masa lalu. Inilah gw... gw yang sekarang dan gw di masa lalu...








Hhh.... gawat neeh! semua blog anak-anak mo dinilai gak lama lagi ma Pak Ucok guru Bahasa Indonesia SMP LABSKY. Gw bingung neeh, blog gw masih kosong lagi.. masih bingung mo diisi ap?! Lagian, jujur aja gw tuh males ngisinya. Tapi... dah takdir kale.. ya, gw isi aja pake foto gw pas kecil bwat nge-'ramein' blog gw. hehe.. imoetzz khan?? neh.. foto gw pas TK. Boneka yang gw pegang itu tuh dikasih ma om and tante gw pas ke Jepang. Gilaaa.. gw suka banget!! apalagi, gw penggila "winnie the pooh". Tapi, sayang, sekarang, boneka ntuh, dah ilang. Tau de' kemana. yang jelas, gw dah gak ngeliat lagi ampe' sekarang.

Sabtu, 15 November 2008

Tugas Baru

Ini merupakan usahaku pertama untuk membuat blog. Masih perlu banyak.