Jumat, 05 Desember 2008

Akhir yang Bahagia...... :-)


Bertahun-tahun lalu, di sebuah desa pedalaman Filliphina, hiduplah seorang anak perempuan bersama ibunya yang sakit-sakitan. Mereka adalah keluarga yang miskin sedang ayah dan kakak-kakaknya meninggal ketika melaut dua tahun lalu.

Lisa, nama anak perempuan itu. Umurnya baru 6 tahun. Namun sudah harus menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Ibunya dulu adalah seorang tukang roti keliling.
Pendidikannyapun tak lebih hanya lulus SMP. Namun, karna roti jualannya sangat laris, tetangganyapun mulai iri dan berniat untuk menjatuhkan nama baiknya dengan cara memfitnahnya. Maka, mulai saat itu iapun dikucilkan orang sehingga dagangannya tak pernah berhasil habis dijual. Hanya seorang nenek tua yang setia membeli roti dagangannya. Karna ia tahu bahwa penjual roti tersebut tidak bersalah.
Maka, sejak saat itu ia pun berjuang mati-matian untuk mencari pekerjaan agar ia dapat menghidupi keluarganya. Namun, karna terlalu memaksakan diri, akhirnya ia jatuh sakit. Namun, karna tidak memiliki uang, ia tak dapat memeriksakan dirinya ke dokter.
Dan mulai saat itu, anaknya lah yang menggantikan dirinya untuk bekerja demi menghidupi keluarganya. Namun, apa yang dapat dikerjakan oleh anak sekecil itu??? bekerjapun, ia tak mampu. apa yang bisa ia lakukan...?. "Maaf, nak aku tak mau mempekerjakanmu di rumahku. Apalagi, kau masih sangat kecil!!!. Kalau terjadi apa-apa pada dirimu, aku yang akan disalahkan nantinya...!!!". Begitulah selalu jawaban orang ketika Lisa bertanya Apakah ia boleh dipekerjakan dirumah"seseorang".

Malang benar nasib mereka. Namun, beruntung Lisa dipekerjakan sebagai buruh cuci di rumah seorang pengusaha beras dan digaji Rp 25.000 (dalam mata uang Indonesia) per bulannya. Walaupun gaji itu tak sebanding dengan kerja kerasnya, ia amat bersyukur dengan apa yang ia terima.
Suatu hari, saat ia pulang bekerja, ia mendapati ibunya tengah sekarat. Ia pun segera memanggil dokter. Namun, sebelum sempat ia memanggilnya, ibunya telah menghembuskan nafas terakhirya. Betapa pedih hati anak itu. Ditinggal pergi oleh kedua orangtuanya dan kakak-kakaknya. Kini, ia tinggal sendiri. Ia bingung harus berbuat apa.
Untungnya, nenektua yang dulu pernah menjadi pelanggan setia roti dagangan ibunya itu, mau mengangkat Lisa sebagai anaknya. Tahun-tahun telah berlalu. Kini, Lisa tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik jelita serta baik hati. banyak pria yang suka pada dirinya. Namun, ia sering menyendiri dan melamun, betapa inginnya ia hidup bersama ibunya dan keluarganya di surga. Lalu, iapun membuat puisi yang sampai sekarangpun masih sangat terkenal dan sering dibaca orang diseluruh dunia. Puisinya, berjudul "Tuhanku".
Ini adalah puisi yang ia buat yang berjudul "Tuhanku".
Tuhan...
Kemana lagi aku haru mencari...?
Belas kasih dan cinta murni darimu...
Tuhan...
dimana lagi, aku harus sembunyi,
dari dunia yang penuh fatamorgana ini...?
Cintaku dibalas sakit,
Kasihku dibalas pedih...
Ya, tuhan..
Berapa lama lagi semua kebohongan ini terungkap...?
Aku ingin tersenyum...
Namun, sakit telah membekap mulutku...
Aku ingin tertawa...
Namun, pedih merasuk dalam jiwa...
Aku ingin menagis...
Menangis sekeras-kerasnya, hingga air mataku habis terkuras...
Aku rindu...
Tuhan,....
Tolonglah...
Pertemukan aku dengan orang-orang yang aku cintai...
walaupun hanya satu pelukan yang dapat aku berikan...
Lalu, ia pulang ke rumah. Malam itu, ia bermimpi indah tentang keluarganya. Betapa senangnya ia. Ketika hari menjelang pagi, ia ditemukan sudah tak benyawa ditempat tidurnya. Dengan bibir tersenyum. Manis sekali. Lisa pergi menyusul keluarganya menuju dunia yang abadi.....

Tidak ada komentar: